Sabtu, 26 Juli 2014

Hebron, Kota Trio Nabi



Hebron atau Ibran, menurut suatu riwayat adalah nama lain Nabi Ibrahim AS. Hebron (Hebrew) merupakan salah satu kota terbesar di Tepi Barat, Palestina. Letaknya sekitar 30 kilometer di selatan Yerussalem. Hebron adalah kampung halaman Nabi Ibrahim.

Hebron merupakan salah satu pusat perdagangan di Tepi Barat dengan komoditas berbagai kebutuhan sehari-hari, seperti anggur, buah ara, kapur dan susu. Pabrik susu yang terkenal di wilayah ini adalah al-Junaidi.

Hebron, termasuk kota yang ramai dikunjungi. Sebab, di kota ini terdapat makam Nabi Ibrahim AS dan istrinya (Sayyidah Sarah), Nabi Ishaq dan istrinya (Ribka/Rifqoh) serta Nabi Ya'qub dan istrinya (Lea). Maka dari itu, kota ini juga diangaap sebagai kota suci bagi kaum Yahudi.





Gua Machpelah

Mereka dimakamkan di sebuah gua bernama Gua Para Leluhur (Machpelah/Makfilah). Di atasnya dibangun bangunan seperti masjid, yakni kubah makam trio nabi tsb.


Komplek Pemakaman Nabi Ibrahim AS

Makam laki-laki berbentuk segi delapan (oktagon), sedangkan makam perempuan berbentuk segi enam.

Nabi Ibrahim bersama kedua istrinya, tinggal di Hebron setelah hijrah dari Babilonia. Kemudian setelah Nabi Ismail AS lahir,  atas wahyu dari Allah, Nabi Ibrahim membawa Sayyidah Hajar dan Nabi Ismail ke Makkah.


Makam Nabi Ibrahim AS


Nabi Ishaq juga lahir di kota ini. Menurut al-Maghluts, sang Nabi lahir diperkirakan pada tahun 1879 SM, sedangkan Nabi Ismail empat tahun lebih tua.

Nabi Ya'qub wafat di kota ini.

Bangsa Kan'an menyebut kota Hebron dengan nama Arba, yang dinisbatkan kepada rajanya yang berbangsa Arab Kan'an, kabilah 'Inak. Namun kemudian kabilah ini dikenal dengan nama Gedron, Gabarion dan Hebron.

Hebron masuk wilayah Islam pada masa kekhalifahan Sayyidina 'Umar bin Khaththab, sekitar abad ke-7 M atau 25 H. Pada masa ini, kehidupan berjalan damai dan tentram.

Pada masa pemerintahan Dinasti Mamluk (Mameluk) dan Ayyubiyah, Hebron berganti nama menjadi al Khalil. Nama ini diberikan oleh panglima Shalahuddin al-Ayyubi setelah merebut kota ini pada tahun 1187 M. Kemudian pemerintahan Ayyubiyah digantikan oleh Turki Utsmani (Ottoman dalam Inggris).

Di masa inilah, ada peraturan yang melarang orang Kristen dan Yahudi yang memasuki kota itu, namun berakhir pada pertengahan abad 14 M.

Bibliografi : El-Fikri, Syahruddi; Situs-situs Dalam Alquran Dari Hebron Hingga Borobudur, Republika, Jakarta, 2013.

0 komentar: