Benarkah Iskandar (Inggris : Alexander ) Dzulqarnain adalah seorang raja Yunani yang terkenal itu, Alexander the Great ?
Ibukota Yunani, Athena
Banyak buku yang meriwayatkan tentang Alexander the Great. Ada yang menyebutnya Alexander of Macedonia (Alexander dari Makedonia atau Iskandar al-Maqduni), Cyrus II dll. Banyak juga pihak yang meyakini bahwa Alexander the Great adalah raja Dzulqarnain, termasuk Michael H Hart, penulis buku The 100 : A Ranking of the Most Influential Persons in History (100 Tokoh Berpengaruh di Dunia). Konon, Alexander the Great adalah raja Dzulqarnain yang disebut Al-Qur'an dalam surah al-Kahfi : 83-98. Karenanya, ada yang menyebutnya Iskandar Dzulqornain.
Alexander the Great adalah putra Raja Philip. Konon ia dilahirkan pada tahun 356 SM dan meninggal dunia pada usia 33 tahun. Ia menggantikan ayahnya, tiga tahun setelah ayahnya menaklukkan Yunani..
Dalam kamus al-Munjid (Arab) karangan Lewis (Libanon), Alexander the Great ditulis dengan Iskandar al-Kabir.
Pada masanya, selama 12 tahun memimpin kerajaan, ia berhasil menaklukkam berbagai imperium atau kekaisaran, termasuk imperium Persia, Yunani, hingga India. Karena luasnya wilayah kekuasaannya ini, ia sering disebut sebagai Dzulqarnain (Yang memiliki 2 tanduk) karena menguasai dua wilayah besar, yakni timur dan barat. Ia diberi mahkota dengan 2 tanduk di kepalanya.
Ilustrasi Raja Dzulqornain
Dalam versi Kristen, namanya disebut dalam kitab Daniel bab 8 : 21. Ia adalah raja Yunani yang disimbolkan sebagai kambing jantan dengan tanduk besar di antara kedua matanya.
Lalu bagaimana dengan Dzulqornain ? Ada yang menyebutkan, dia hidup pada abad ke-6 SM (545 M), yang berarti dia hidup jauh sebelum Alexander the Great (356-323 SM) dan namanya adalah Abu Karb al-Himyari atau Abu Bakar bin Ifraiqisy dari daulah al-Jumairiyah.
Yang pasti, banyak pihak yang membantah bahwa Dzulqornain adalah Alexander the Great. Perbedaan mendasarnya, raja Dzulqornain adalah seorang raja muslim yang shalih, bahkan meurut sebagian ulama, dia adalah seorang Nabi, sedangkan Alexander the Great adalah seorang non-muslim.
Ada yang menyebutkan, dia berasal dari Mesir. Dia merupakan salah seorang anggota keluarga Fir'aun zaman Nabi Musa AS (QS. Al-Mukmin : 28). Menurut versi ini, namanya adalah Akhnaton, putra Aminhotep (Imhotep/Mineptah) III, raja yang tewas di laut merah. (Jika anda menonton film " Ten Commandement" yang biasanya diputar Global TV, anda akan menemukan tokoh Aminhotep ini.)
Konon orang ini pernah melakukan perjalanan ke daerah Cina dan dari sinilah banyak yang mengaitkannya dengan pembangunan tembok untuk menghalangi Ya'juj dan Ma'juj. Menurut beberapa arkeolog, reruntuhan bangunan tembok itu berkonstruksi besi dan tembaga yang cara pembuatannya dan desainnya menggunakan pola desain Mesir.
Tembok China
Hal lain yang mendukung bahwa dia dari Mesir adalah berkembang pesatnya pengolahan kertas di Cina, yang mana sebelumnya, pengembangan kertas hanya ada di Mesir dengan papyrus (paper).
Ada beberapa perbedaan antara Dzulqornain dan Alexander the Great, diantaranya :
Dzulqornain :
(1) Seorang monoteisme (menyembah satu Tuhan), (2) mendapat firman Allah (terlepas dari apakah itu wahyu atau ilham), (3) tidak mengambil harta negeri jajahan secara dzhalim, (4) membuat tembok pembatas untuk melindungi di negeri yang didatanginya.
Alexander the Great :
(1) penyembah berhala, (2) suka sesama jenis, (3) penjajah yang sangat kejam (merusak dan merampas), (4) tidak membangun tembok pembatas.
So gimana menurut mu ?
Wallahu a'lam..
Dikutip dari buku Situs-Situs Dalam Alqur'an Dari Hebron Hingga Borobudur oleh Syahruddin el-Fikri dengan perubahan.
0 komentar:
Posting Komentar