Kamis, 31 Juli 2014

Arab Saudi Mendukung Israel ?


Ini adalah pesan dari teman ane di Jerman, Zara, yang mengambil informasi dari sebuah web. Silahkan dibaca dengan seksama !

(31 Juli 2014) Menjadi duta besar Saudi untuk Inggris adalah pekerjaan yang sulit. Pertama, kamu harus mengikutsertakan dirimu ke dalam sebuah tindakan untuk menyangkal sesuatu yang tak dapat disangkal, yakni, “Serangan Israel di Gaza didukung oleh Saudi (Arab Saudi)”. Hal ini merendahkan derajat Saudi sendiri. Setelah kamu tahu ini, sudah sepantasnya kamu menunjukkan kemarahanmu melebihi marahmu kepada seorang “teman” yang menentangmu. Parahnya lagi, “temanmu” itu adalah ketua Persaudaraan (Perserikatan). Apa yang harus dilakukan oleh Pangeran (Saudi) ?


Jawaban Pangeran Saudi atas pertanyaan saya, Pangeran Mohammed bin Nawaf Al Saud  menulis: "Berpikir bahwa Arab Saudi, yang telah berkomitmen untuk mendukung dan melindungi hak-hak semua warga Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan kedaulatan, secara sadar mendukung tindakan Israel, maka terus terang hal itu adalah penghinaan mengerikan. "Dia kemudian mengakui "hubungan" antara Kerajaan dan Israel tetapi mereka mengklaim bahwa hubungan mereka "terbatas hanya untuk membawa rencana perdamaian."


Sedangkan, “tinta telah mengering” (telah tercatat - red.) dalam siaran pers resmi, ketika Pangeran Turki al-Faisal, pendahulu Bin Nawaf, sebagai duta Inggris, mantan kepala intelijen dan persaudaraan dari menteri luar negeri telah menulis dalam al-Sharq al-Awast bahwa Hamas yang harus disalahkan untuk penembakkan roket dan karena menolak untuk menerima rencana gencatan senjata Mesir (yang akan melucuti senjata mereka). Ini adalah pandangan Israel dan Mesir juga.
Jadi mana yang benar? Apakah Kerajaan Arab Saudi mendukung Palestina dalam perlawanan mereka terhadap pendudukan Israel ? Atau apakah Saudi mendukung pengepungan Palestina yang dimotori oleh Israel dan Mesir, sampai Gaza mengalami demiliterisasi (penghapusan/peniadaan militer secara total) ? Ini adalah dua kebijakan yang jelas - dukungan untuk perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel dan mengakhiri pengepungan Gaza, atau mempertahankan pengepungan sampai semua kelompok yang ada  di Gaza dilucuti. Entah Israel terlibat dalam kejahatan genosida atau sang penentang (Hamas) adalah teroris yang harus dilucuti. Putuskan, kamu mau kerajaan Saudi bilang apa ?. Kamu tidak bisa mengatakan keduanya. Kamu tidak dapat bersumpah demi Palestina dan memberikan anggukan disertai mengedipkan mata untuk pembunuh mereka.


Apakah urusan kerajaan Saudi dengan Israel benar-benar "terbatas untuk membawa rencana perdamaian" ? Anda yang mengetahui rahasianya, Pak Duta Kerajaan. Beritahu kami apa yang terjadi antara Pangeran Bandar dan direktur MOSSAD (lembaga intelijen Israel – red.) Tamir Pardo di hotel itu, di Aqaba pada November tahun 2013 lalu. Yordania membocorkan ke sebuah surat kabar Israel di Eilat. Apakah Bandar dan Pardo: 1. menyerap matahari di musim dingin, 2. berbicara tentang Inisiatif Perdamaian Arab, atau 3. merencanakan bagaimana untuk membom Iran ?
Dan mengapa teman-teman baru Anda, Israel menjadi begitu banyak bicara? Mengapa ? untuk mengambil contoh terbaru, Dan Gillerman, Duta Besar Israel untuk PBB 2003-08, mengatakan pada akhir pekan bahwa " perwakilan dari negara-negara Teluk mengatakan kepada kita, untuk menyelesaikan pekerjaan sewaktu di Gaza dan meneruskannya. " Menyelesaikan pekerjaan ?  "Membunuh lebih dari 1.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka warga sipil. Apakah itu yang Anda maksudkan ketika Anda mengatakan "kita tidak akan pernah melakukan apa pun untuk menyakiti mereka" ?....




Ada hubungan terselubung apa, antara Saudi, negara-negara teluk dengan Israel dan Sekutunya ? Saksikan kelanjutannya....(to be continued)

0 komentar: